Jika dilihat dari segi sejarah pada masa lalu, antara pria dan wanita yang sering dipermasalahkan adalah wanita karena pada jaman kenabian wanita dianggap tidak penting dan fungsinya hanya untuk melayani dan memuaskan si pria. Jikalau ada wanita hamil akan di tunggu-tunggu kelahirannya yaitu seorang anak laki-laki bukan perempuan, jika saat itu yang dilahirkannya seorang anak perempuan maka oleh suaminya langsung di kubur hidup-hidup oleh bapaknya, karena dianggap laki-laki itu penerus warisan dari bapaknya atau jaman dahulu sebagai keturunan raja.
Setelah datangnya Nabi Muhammad SAW, nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk menyempunakan agama islam dan mengajarkan contoh-contoh yang baik bagi umatnya. Setelah datangnya nabi utusan allah kedudukan perempuan saat itu hampir sama dengan pria, hanya saja pria di tugaskan untuk mencari nafkah sedangkan wanita untuk mengurus rumah tangga. Bahkan Beberapa ayat di dalam Al-Qur’an setelah di hitung secara matematik menggambarkan pentingnya persamaan hak antara pria dan wanita. Kata “Pria” dan “Wanita” di dalam Al-Qur’an sama-sama berjumlah 24.
Persamaan hak antara pria dan wanita bagaikan “memotong salah satu sayap dari seekor merpati, tentu ia tidak akan dapat terbang betapapun kuat sayap yang satunya lagi, karena seekor burung membutuhkan dua sayap untuk dapat terbang”. Begitu pentingnya peranan antara pria dan wanita, kita tidak bisa dilahirkan tanpa adanya wanita begitupan sebaliknya kecuali atas izin allah yang pernah dilakukan pada ibu nasi Isa yang dilahirkan tanpa ayah.
Abdul-Baha’ berkata :
"Umat manusia bagaikan seekor burung dengan kedua sayapnya, yang satu pria dan yang lainnya wanita. Burung itu tak dapat terbang ke langit kecuali kedua sayap itu kuat dan digerakkan oleh kekuatan yang sama.
Tuhan telah menciptakan semua mahluk dalam berpasang-pasangan. Manusia, hewan dan tumbuhan, semuanya dari ketiga alam ini terdiri dari dua jenis kelamin, dan ada persamaan di antara mereka. Dalam dunia tumbuhan, ada tumbuhan jantan dan betina, mereka mempunyai hak-hak yang sama, dan memiliki keindahan yang sama dalam masing-masing jenis mereka. Dalam alam hewan, kita dapat melihat bahwa jantan dan betina mempunyai hak-hak yang sama dan mereka dapat sama-sama menggunakan apa yang telah tersedia bagi mereka, kita telah melihat bahwa tidak ada keunggulan di antara jenis kelamin, baik jantan/betina.
Dalam dunia manusia kita menemukan sesuatu perbedaan yang besar, wanita diperlakukan seakan-akan lebih rendah, dan tidak diperbolehkan memiliki hak-hak dan penghargaan yang sama. Keadaan ini bukan disebabkan oleh alam, tetapi karena pendidikan.
Tuhan telah menciptakan kita semua sebagai manusia yang tak ada perbedaan bagiNya baik kita ini pria atau wanita. Bagi orang tua yang penyayang, anak laki-laki/perempuannya sama-samadicintai.
Pria dan wanita kedua-duanya adalah manusia dan dalam pertimbangan Tuhan mereka itu sama, karena masing-masing adalah saling melengkapi satu sama lain. Satu-satunya perbedaan di antara mereka dalam pandangan Tuhan adalah kesucian dan kejujuran, perbuatan-perbuatan dan kelakuan-kelakuan mereka.
Kewajiban-kewajiban kaum pria dalam suatu masyarakat mungkin berbeda dengan kewajiban kaum wanita, tetapi hak-hak dan kehormatan mereka sama. Kita tidak boleh berpikir bahwa bakat seorang wanita lebih kecil daripada bakat seorang pria. Di masa lalu kaum wanita tidak mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang sama seperti kaum pria, itulah sebabnya mereka itu tidak dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan mereka.
Sekarang kita sudah tau persamaan hak antara pria dan wanita, kita tak menduga bahwa di dalam al-quran ternyata dijelaskan persamaan antara pria dan wanita itu sama tak ada bedanya. Bahkan setelah di hitung secara matematik kata pria dan wanita dalam al-quran sama-sama berjumlah 24. Setelah kita baca arikel ini kita sudah mengetahui fakta-fakta islam yang belum pernah kita dengar dan sekarang mungkin anda baru dengar tentang persamaan hak antara wanita dan pria itu sama, semoga artikel ini bermanfaat buat pembaca sekalian.