
Mengapa saya pasang gambar seperti itu, perlu diketahu bahwa tidak hanya anak kecil saja yang bisa begitu buktika bahwa kita para pelajar bisa menjadi pelajar yang membanggakan dan berkualitaas bagi Negara tercinta!.
Setiap
pelajar pasti menginginkan dan mempunyai intelegensi yang tinggi agar bisa
menjadi orang sukses dan menggapai cita-citanya, tetapi ada juga para pelajar yang
sangat menginginkan dan mempunyai intelegensi yang tinggi tetapi IQ nya tidak
sampai sehingga dia berharap tidak bisa menggapai cita-citanya dan berputus
asa.
Semua
pelajar berhak memiliki angan-angan dan cita-cita dalam masa depan kalian (para
pelajar) karena itu semua bisa menjadikan kalian orang yang sukses di masa
depan. Untuk para pelajar yang Intelegensinya tidak begitu tinggi tidak perlu
berputus asa dan pesimis dalam menghadapi semua cobaan dan takdir yang sudah di
berikan yang Maha Kuasa karena sudah di buktikan dan di teliti contoh kecil
saja lulusan di sekolah saya MTs. Nurul-Huda yang Intelegensinya juga tidak
begitu tinggi tetapi dia bisa membuktikan bahwa dia bisa melakukannya.
Dengan
berbekal ilmu bahwa saya bisa dan mampu untuk membuktikannya Syamsul Sumber
Alam (Lulusan MTs. Nurul Huda) ini sekarang sudah bisa bekerja di pihak Batavia
padahal umurnya masih begitu mudah, dll. Tidak hanya itu saja berbakti kepada
Guru dan Orang Tua juga merupakan kunci sukses dalam menjalani kehidupan.
Percuma
saja pelajar yang mempunyai Intelegensi yang tinggi tetapi tidak berbakti
kepada orang tua dan guru apalagi belagak sombong. Pintar boleh tetapi restu
dari orang tua dan guru bisa membalikkan kepintaran kita, karena di ibaratkan
orang pintar di ibaratkan seperti “ Semakin banyak isinya, semakin merunduk”
seperti padi jika terisi penuh maka akan tambah merunduk begitu halnya dengan
pelajar semakin bertambah ilmu maka akan menghormati yang lebih tua dan
mengajarkan sesuatu pada yang belum bisa agar ilmu yang kita peroleh tidak sia-sia
dan terus mengalir.
Contoh
kecil saja di sebuah pondok ada sebuah murid yang belajar di sekolahnya selalu
tidur jadi dia tidak memperhatikan semua perkataan guru yang menerangkan di
depan, tetapi jika seorang murid tersebut di suruh oleh guru dan seorang kiai
yang mengurus pondok pesantren dia langsung nurut dan melakukan apa yang di
perintahkan oleh beliau. Mulai dari mencuci, memasak, membeli belanjaan di
pasar semua di lakukannya dengan sangat ikhlas. Setelah dia ingin meninggalkan
dari pondok pesantren tersebut dia merasa selama belajar dan sekolahnya tidak
mendapatkan apa-apa, santri tersebut meminta persetujuan dari seorang kiai dan
gurunya untuk berpamitan pulang. Sesampai di rumah tempat si santri menempat
beliau langsung di tawari untuk mengajar sekolah dan mengaji di suatu tempat
tinggalnya, tetapi dia masih canggung dan ragu bahwa dia bisa atau tidak untuk
melakukannya. Saat pertama mengajar dia seperti gurunya dan kiai yang ada di pondok pesantren dalam
hal mengajarnya padahal dia tidak bisa sama sekali karena saat jam pelajaran si
santri tersebut tertidur. Intinya seorang pelajar tidak semua harus mempunyai
intelegensi yang tinggi karena kunci kesuksesan ada dalam restu kedua orang tua
dan guru.
0 komentar:
Posting Komentar